It's My Life
sebuah metamorfosis...
Sabtu
Istri & Ibu Nabi....
Maka Siti Hajar mengejar dan mengikutinya sambil berkata, " Wahai, Ibrahim, kemana engkau akan pergi meninggalkan kami di lembah yang kosong, tak ada manusia satupun, dan juga tak ada sesuatu apapun?" Ia menanyakannya berkali - kali. Tetapi Ibrahim tak menoleh sedikitpun.
Lalu ia pun mengganti pertanyaannya, " Apakah Allah yang memerintahkanmu untuk melakukan hal ini? ".
Ibrahim menjawab, "Ya...!".
"Kalau begitu", kata Siti Hajar, "Dia tak akan pernah menyia - nyiakan kami!". Kemudian ia kembali ke tempat semula.
"Kalau begitu, Dia tak akan pernah menyia - nyiakan kami!". Sungguh kecerdasan yang dilandasi keimanan yang luar biasa kokoh...
Matematika Kehidupan.....
Jika antara huruf dan angka kita anggap bertautan secara berurutan, maka :
a = 1, b = 2, c = 3 , d = 4, e = 5,
f = 6, g = 7, h = 8, i = 9, j = 10
k = 11,l = 12,m = 13, n = 14, o = 15,
p = 16, q = 17, r = 18, s = 19, t = 20
u = 21, v = 22, w = 23, x = 24, y = 25, z = 26
mari kita cari, kata apa yang genap berjumlah 100 ( yang kita artikan menjadi 100%)!
HARDWORK, maka sama dengan : 8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%
LOVE adalah 12+15+22+5 = 54%, artinya cinta bukan jaminan hidup kita.
MONEY adalah 13+15+14+5+25 = 67%, artinya harta bukan penentu hidup kita untuk lebih baik.
lalu kata apa yang bisa genap 100% ?
coba kita hitung kata ATTITUDE! 1+20+20+9+20+21+4+5. Hebat, ternyata jumlahnya 100%.
artinya??
ATTITUDE atau SIKAP menentukan hidup seseorang. Dengan sikap yang tepat terhadap hidup, harta, jabatan, dan keadaan sedang menimpa kita, maka kita akan lebih arif dan kemungkinan akan berhasil dalam kehidupan ini......
(from: Al Islam berwawasan HAM)
Burung Pipit yang memantulkan wajah kita.....
Benar, perlahan ia merasakan kesejukan udara,makin ke utara makin sejuk,ia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi.Terbawa oleh nafsu,ia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju,makin lama makin tebal,dan akhirnya ia jatuh ke tanahkarena tubuhnya terbungkus salju.
Sampai ke tanah,salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal si Burung Pipit tak mampu berbuat apa-apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat. Ia merintih menyesali nasibnya, mendengar suara rintihan, seekor kerbau yang kebetulan lewat menghampirinya.
Namun si Burung Pipit kecewa mengapa yang datang hanya seekor kerbau ia menghardik si Kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya. Si Kerbau tidak banyak bicara, ia hanya berdiri, kemudian kencing tepat di atas si Burung Pipit tersebut.
Si Burung Pipit semakin marah dan memaki-maki si Kerbau, lagi-lagi si Kerbau tidak bicara, ia maju satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si Burung Pipit. Seketika si Burung Pipit tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau, si Burung Pipit menyangka lagi bahwa ia bakal mati tak bernapas.
Namun perlahan-lahan, ia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya
perlahan meleleh oleh hangatnya kotoran, ia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah.
Si Burung Pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas-puasnya mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan kakinya, mengais tubuh si Burung Pipit dan kemudian menimang-nimang,
menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si Burung Pipit.
Begitu bulunya bersih, si Burung Pipit bernyanyi dan menari kegirangan, ia menyangka telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati.
Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si Burung Pipit,dan tamatlah riwayat si Burung Pipit ditelan oleh si Kucing.
Senin
Karena Allah Maha mengetahui.....
Dia beri aku kaktus berduri…..
Aku minta minta kepada Alloh hewan mungil nan cantik
Dia beri aku ulat bulu………
Aku sempat sedih, kecewa, bahkan protes
Betapa tidak adilnya ini…
Namun kemudian……
Kaktus itu berbunga sangat indah sekali
Ulat bulu pun berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik
Itulah jalan Alloh…
Indah pada waktunya
Alloh tidak memberi apa yang kita harapkan,
Namun Alloh memberi apa yang kita perlukan
Walau kadang sedih, kecewa, terluka..
Tapi jauh di atas segalanya…..
Dia sedang merajut yang terbaik untuk kita
Masihkan kita mengaharap pada yang lain?
Tentang Selembar Kain Ini....
Kuturunkan dia supaya ikut tunduk pandanganku
Kuturunkan kain dari ubun - ubun menyungkup rambutku,
supaya terlidung dan selamat aku,
dari terik matahari ketika kerontang,
pedih musim ketika dingin,
serta gerayang panas mata dan tangan orang - orang berhati lemah
yang berkeliaran di sepanjang jalan
Kuturunkan kain ini supaya terjaga aku,
tidak saja dari gangguan orang - orang yang kutemui,
tetapi juga dari godaan dalam diriku sendiri yang ingin bertingkah
Kain ini menyelamatkan aku serta orang - orang di sekelilingku
dari daya tarik keperempuananku yang mungkin menipu
Dan kain ini menjadi diriku, kulitku, identitasku
Tidak lagi bisa kulepas dia
apalagi kubiarkan dia direnggut dari diriku
Dengan kain ini,
aku berkata " tidak " pada masa lalu yang lemah
kepada hubungan sosial yang eksploitatif
serta struktur ekonomi, sosial dan politik yang tak adil
memperbodoh manusia dan mengancurkan dirinya sendiri
Kuturunkan kain ini
supaya aku bisa mengucapkan salam kepada dunia
bukan hanya dengan mulut
tetapi juga dengan seluruh diri...
Berbusana muslimah sudah nyata tersurat sebagai ketentuan yang harus dijalankan oleh seorang perempuan pemeluk Islam. Detail bentuk bisa ditafsirkan secara beragam. Tetapi yang jelas, ia harus menutup keseluruhan penampakan tubuh perempuan, kecuali wajah dan tangan.
Dan kuturunkan kain bagi keberadaanku
Maknanya adalah cinta
Cinta ketaatan kepada-Nya
Cinta penyelamatan bagi makhluk - makhluk-Nya
dan cinta,
bagi seorang saja yang paling berhak untuk membukanya...
( Dari : Dan Kuturunkan Kain_Miranda Risang Ayu )
Kamis
Untuk apa engkau sekolah Nak ?
Hari itu, di satu sore yang cerah, aku bertanya pada putraku ; " Untuk apa engkau sekolah, Nak ?" Dan putraku menjawab " Untuk memperoleh ilmu yang bisa mengantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, dan untuk kejayaan Islam. "
Membandingkan impian anak - anak di zaman sekarang dengan orang - orang yang digambarkan dalam Al Quran atau tersebut dalam kitab hadits dan sirah, kadang membuat kita prihatin. Bagaimana tidak ? Impian kebanyakan anak zaman sekarang hanya sebatas jadi orang kaya, terpandang dan terkenal. Dan hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan anak - anak. Kadang, kita sebagai orang tua atau pendidik memberi mereka motivasi tsb dengan mengatakan " Belajar yang rajin ya, biar kelak bisa jadi orang sukses." Yang dimaksud sukses dalam hal ini adalah sukses di dunia, yaitu jadi orang kaya dan terpandang.
Akibat adanya motivasi semacam itu, bila ditanya untuk apa mereka sekolah ? jawabnya adalah : " Agar berhasil memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak." Ia memandang sekolah hanyalah sekedar formalitas untuk mewujudkan impian dan cita - citanya.
Sedangkan impian dan angan - angan orang - orang saleh itu begitu tinggi, menerawang jauh ke depan, memikirkan masa yang akan datang.
Perhatikanlah doa berikut, sebuah doa yang pernah diucapkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail :
" Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan jadikanlah diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau.
Dan tunjukilah kami cara - cara dan tempat ibadah haji kami,dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engakulah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhan Kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat - ayat Engkau dan mengajarkan kepada mereka Al Quran dan Al Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " ( Al Baqoroh : 128-129 )
Contoh lain, Allah SWT telah mengabarkan kepada kita tentang sifat - sifat hamba yang saleh. Mereka memohon kepada-Nya :
" Wahai Tuhan kami, jadikanlah istri - istri dan anak - anak keturunan kami sebagai penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang - orang yang bertaqwa " ( Al Furqon : 74 )
Pemikiran tersebut bukanlah karena tamak kepada jabatan pemimpin atau memperlihatkan hawa nafsu ingin berkuasa. Akan tetapi merupakan keinginan luhur untuk menghindarkan anak keturunannya dari siksa api neraka, memberikan arahan kepada para pengikutnya kepada jalan hidup yang lurus, menyampaikan ajakan kepada kebenaran, dan menunjukkan suri tauladan kepada mereka dalam berpegang teguh kepada manhaj ilahi yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Pada hari itu ( suatu saat nanti... ), akan kukatakan kepada putraku :
" Wahai putraku, bila engkau menjadi Dokter atau Insinyur atau apa saja sesuai dengan bakat dan keinginanmu, maka jadilah Dokter atau Insinyur yang mau menasihati manusia ke jalan Allah SWT dan Rasul-Nya, mengikuti petunjuk-Nya dan membela Islam. Dengan begitu, niscaya Allah SWT akan memberi kemenangan umat Islam lewat tanganmu..."
Senin
TELADAN ITU BERNAMA AISYAH...
Tidak ada yang salah dengan suatu kecantikan yang dilekatkan pada diri wanita. Ini bisa kita terima jika kecantikan yang dimaksud adalah pesona keindahan lahir batin sebagai anugrah Allah SWT yang tetap terpelihara sesuai ketentuan syariat.
Penempatan posisi wanita yang " selalu ditempatkan di bawah " terasa gerah bila maknanya adalah untuk merendahkan derajat kaum wanita. Dengan keutamaan perannya, Islam memberikan penghargaan yang tinggi bagi wanita shalihah. Kecerdasan yang dimiliki wanitapun bukan hanya sebatas pengakuan fitrahnya.
Dengan kodratnya, tema wanita " yang tak pernah lekang oleh waktu dan tak lapuk dimakan zaman " harus senantiasa dijaga oleh kita, kaum wanita itu sendiri.
Usaha mengeksploitasi wanita begitu sangat beragam. Salah satunya menjadikan wanita sebagai komoditas. Kemasannya pun bervariasi.
Ungkapan " kejumudan " dalam mengarungi kehidupan rumah tangga juga mewarnai diri wanita. Kekurangmampuan berinteraksi dengan keluarga atau orang lain kadang membuat diri wanita stress. Padahal itu tidak akan terjadi, jika wanita membekli dirinya dengan ilmu dan ketrampilan yang mutlak dibutuhkan dalam menghadapi persoalan yang ada.
Masih dengan teladan wanita mulia, kita temukan sosok ideal pada diri Aisyah RA. Paduan kecerdasan dan kecantikan yang terukir indah dalam sejarah, layak dijadikan panutan oleh kaum wanita.
" Dialah wanita pecinta kebenaran, putri seorang lelaki pecinta kebenaran, istri kesayangan Rasululloh dan seorang yang namanya dibersihkan dari tuduhan dusta langsung dari langit " ( Masyruq bin Al Ajda )
Minggu
Now I hear the nature sounds about me...
kembali mengepakan sayapnya
telusuri mega dengan sebuah cita
Camar kecil yang terluka
Kini tegar dengan keangkuhan
menghapus kegagalan silam
dan kini...
Ia seekor camar petualang
Menerjang kelam
Tembusi alam dengan segala keangkuhan
( dari Apresiasi Puisi Remaja, Catatan mengolah cinta 2002 )
OPPORTUNITY = WANT x SKILL
O = Opportunity, W = Want, S = Skill
Bila W = 10 , S = 0, berarti 10 X 0 = 0. Artinya , sdebesar apapun nilai want-nya , tetapi nilai skill-nya 0 ( tidak ada ), peluang tidak akan muncul. Begitu pula sebaliknya, bila skill tinggi, tetapi want ( baca : motivasi ) nol, peluang juga tidak dapat diraih. Semakin besar nilai W dan S, semakin besar peluang yang diperoleh.
Sebuah peluang – atau bahkan berbagai peluang – sangat ditentukan oleh nilai W dan S seseorang. Kalau sebuah peluang adalah sesuatu yang harus dimiliki agar Anda minimal bisa bertahan hidup, yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana meningkatkan kualitas W dan S.
Apakah W itu ? W adalah kondisi emosional seseorang untuk melakukan sesuatu yang positif; bisa juga disebut self driven. W ada yang cerdas ada yang bodoh. W bodoh adalah W yang tidak memiliki keberanian untuk berani mengambil resiko atas suatu peluang. Berbeda dengan W yang cerdas; setiap ada kesempatan, ia berani mencobanya. Semakin sering mencoba dan berani, semakin cerdas W Anda. Bagaimana cara mengasah W ? Hanya satu, yaitu kesanggupan / berani melakukannya. Satu – satunya cara untuk mendapatkan kualitas diri hanya dengan melakukannya, begitu kata Billi P.S. Lim, seorang motivator kelas dunia.
Bagaimana dengan S ?
S Anda akan naik dengan syarat Anda harus meningkatkan W terlebih dahulu melaluui keberanian melakukannya.
Secara skematis, hubungan antara want, keberanian, skill dan opportunity dapat dilukiskan dalam skema berikut ;
WANT --> KEBERANIAN --> SKILL --> OPPORTUNITY
Kesimpulannya, siapa saja yang rajin mengasah W-nya melalui keberanian akan memiliki skill yang tinggi. Selanjutnya dengan skill yang tinggi, peluang menjadi terbuka lebar. Pintu yang tertutup ( terkunci ) hanya dapat dibuka dengan kuncinya. Dalam hal ini, kuinci yang diperlukan untuk membuka peluang adalah skill.
( dari On Becoming A Personal Excellent )
Contentment is The Greatest Wealth
Ada yang mengira itu menganjurkan kemalasan, ada yang menuduh anti kemajuan dan tentu saja tidak dilarang berpikir seperti ini. Cuman, bagi setiap pejalan kehidupan yang sudah mencoba serta berjalan di jalur – jalur cukup, segera akan mengerti memang merasa cukuplah kekayaan manusia yang terbesar. Bukan merasa cukup kemudian berhenti berusaha dan bekerja. Sekali lagi bukan. Terutama hidup serta alam memang berputar melalui hukum – hukum kerja. Sekaligus memberikan pilihan – pilihan yang mengagumkan, bekerja dan lakukan tugas masing – masing sebaik – baiknya, namun terimalah hasilnya dengan rasa cukup.
Dan ada yang berbeda jauh di dalam sini, ketika tugas dan kerja keras sudah dipeluk dengan perasaan cukup. Tugasnya berjalan, kerja kerasnya berputar. Namun rasa syukurnya mengagumkan. Sekaligus membukakan pintu bagi perjalanan kehidupan yang penuh dengan kemesraan. Tidak saja dengan diri sendiri, keluarga, tetangga serta teman. Dengan semua perwujudan Tuhan manusia mudah terhubung ketika rasa syukurnya mengagumkan. Tidak saja dalam keramaian manusia menemukan banyak kawan, di hutan yang paling sepi sekalipun menemukan banyak teman.
Dalam terang cahaya pemahaman seperti ini, rupanya merasa cukup jauh dari lebih sekedar memaksa diri agar lebih damai. Awalnya, apapun memang diikuti keterpaksaan.Namun merasa cukup nyaman ke sarang laba – laba kehidupan, dimana semuanya ( manusia, binatang, tetumbuhan, batu, air , awan, langit, matahari, dll ) serba terhubung sekaligus menyediakan rasa aman nyaman di sebuah titik pusat.
Orang tua mengajarkan hidup berputar seperti roda. Dan setiap pencaharian kekayaan ke luar yang tidak mengenal rasa cukup, mudah sekali membuat manusia terguncang menakutkan di pinggir roda. Namun di titik pusat, tidak ada putaran. Yang ada hanya rasa cukup yang bersahabatkan hening, jernih sekaligus kaya.
Bagi yang belum pernah mencoba, apalagi diselimuti ketakutan, keraguan dan iri hati, hidup di titik pusat berbekalkan rasa cukup memang tidak terbayangkan. Hanya keberanian untuk melatih dirilah yang bisa membukakan pintu dalam hal ini.
Hidup yang ideal memang kaya di luar sekaligus di dalam. Dan ini bisa ditemukan orang – orang yang mampu mengkombinasikan antara kerja keras di satu sisi, serta rasa cukup di sisi lain. Bila orang – orang seperti ini berjalan lebih jauh lagi di jalan yang sama , akan datang suatu waktu dimana bahagia dengan hidup yang bodoh di luar, namun pintar mengagumkan di dalamnya. Ini bisa terjadi, karena rasa cukup membawa manusia pelan – pelan mengurangi ketergantungan akan penilaian orang lain. Jangankan dinilai baik dan pintar , dinilai buruk sekaligus bodohpun tidak ada masalah....
( dari " kekayaan yang membebaskan " , Gede Prama )
Jumat
Selasa
Ekonomi ---> Pendidikan ??!!
Bukan pindah kali ya...tapi melanjutkan, hehe.....bisa aja.....
You know what i dream ??!!
Pengin jadi pengusaha ( punya own bussines lah ya....) dan punya proyek edukasi buat masyarakat ! Penginnya se punya sekolah ( lembaga pendidikan ) gratis.
Idealiskah ?! biarin.....
Kalau nggak punya idealisme nggak bakal maju lho ! beneran !!!
Mungkin belajar ekonominya ( formal ), cukup disitu saja, walaupun masih sangat sedikit. Tinggal praktek sambil terus belajar.
Sekarang lagi seneng dengan dunia pendidikan. Karena aku pikir, pendidikan adalah salah satu kunci untuk membangun bangsa ini. Doooh.......
"Kebahagiaan sejati tercipta saat kita bisa membuat orang lain bahagia"
Jumat
Jurnalis Islam ??!! Menarik sekali.........
“THE new source of power is information in the hand of many.” Sumber baru kekuasan adalah informasi yang ada di tangan banyak orang.
Begitulah spirit dari komunitas yang menamakan dirinya Balai Jurnalistik ICMI (Batic). Batic berdiri pertama kali pada 1 Januari 2001 lalu.
Bila dilihat secara struktural, Batic berada di bawah Komisi Pengembangan Media dan Komunikasi ICMI Orwil Jabar yang diketuai Asep Syamsul M. Romli atau akrab dipanggil Kang Romel. Namun, sejalan dengan perkembangannya, Batic berkembang menjadi wadah sekaligus tempat kumpul-kumpul para kandidat jurnalis Islam.
Mereka berdatangan dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, sampai pensiunan. Tujuannya hanya satu, bergiat di bidang tulis menulis. Terutama tulis-menulis yang berkaitan dengan informasi-informasi Islam dan keislaman.
Pasalnya, kata Sekretaris Batic, Aep Saepulloh, potret dan pesan media tentang isu-isu Islam dan keislaman saat ini begitu seragam dan cenderung “dibaratkan” sehingga muncul “gereget” untuk memberikan “informasi lain” yang lebih berimbang.
Idealnya, untuk membangun sebuah mainstream baru dalam pemberitaan dan pembentukan media tentang Islam dan keislaman agar masyarakat — yang notabene sebagian besar adalah umat Islam — dapat melihat dan membaca peta yang sesungguhnya tentang dunia Islam. Namun, keinginan tersebut tidak akan berhasil bila tidak diimbangi ketersediaan SDM yang mumpuni di bidangnya.
“Atas dasar itulah, Batic berdiri. Dengan potensi SDM yang besar Batic berkeinginan untuk mengembangkan SDM umat Islam di bidang jurnalistik. Sebab, saat ini umat Islam membutuhkan jurnalis-jurnalis islami yang andal demi membela nama baik dan menegakkan syiar Islam. Caranya, dengan melakukan dakwah bil qolam ini,” ujar Aep panjang lebar.
Pendek kata, Batic dimaksudkan sebagai sarana pemberdayaan umat di bidang jurnalistik dan media massa. Sebuah upaya untuk membuat umat “melek media” dan tidak menjadi korban media, bahkan harus menjadi subjek dalam bidang media massa.
Kegiatan Batic cukup beragam, namun hal utama yang menjadi fokus berupa pelatihan reguler dan nonreguler. Selain itu, Batic juga melayani konsultasi media. Pada pelatihan reguler dikemas melalui Majelis Taklim Jurnalistik (Majestik) selama tiga bulan per angkatan (16 kali pertemuan plus kunjungan ke redaksi media cetak/elektronik) yang dilaksanakan setiap Sabtu, pukul 13.00-17.00 WIB.
Sampai saat ini, Majestik telah menghasilkan 17 angkatan dengan jumlah alumni sekitar 1.200 orang. Selain itu, untuk meningkatkan SDM remaja masjid, Batic menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Remaja Masjid (PJRM). Kegiatan ini diselenggarakan setiap bulan Ramadan dan diikuti perwakilan remaja dari berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat.
PJRM sudah memasuki angkatan IX. Kegiatan ini cukup potensial menularkan “virus” kebiasaan menulis dengan wawasan Islam di sejumlah remaja aktivis masjid se-Jabar. “Alhamdulillah, saya jadi tahu format dakwah bil qolam yang sesungguhnya dan sesuai dengan potret kekinian umat Islam,” ujar Adjie salah seorang peserta PJRM.
Untuk pelatihan nonreguler, Batic sering mengadakan pelatihan untuk beberapa instansi pemerintah seperti pelatihan jurnalistik dan kehumasan di RSUD Cibabat angkatan I dan II dengan peserta utusan dari RSUD se-Indonesia. Beberapa perusahaan swasta seperti Mitsubishi Chemical Indonesia dan PT Lintas Arta. Selain itu, Batic juga mengadakan pelatihan di berbagai pesantren dan universitas yang ada di Jawa Barat.
“Pokoknya semua kegiatan di sini kita arahkan pada pembentukan kandidat-kandidat jurnalis Islam. Apakah itu nantinya akan menjadi jurnalis atau penulis, bergantung pada pengembangan mereka nanti di masyarakat,” ujar Aep menambahkan.
Setelah selesai pelatihan, mereka tergabung dalam Forum Silaturahmi Alumni Batic. Lewat forum inilah mereka mengaktualisasikan potensinya dengan melaksanakan berbagai program, seperti diskusi mendatangkan narasumber untuk pendalaman materi-materi jurnalistik, mengadakan seminar dan lokakarya untuk menambah wawasan, melatih dan memberikan pencerahan kepada siswa SMA dan pesantren dan menerbitkan buletin serta buku-buku melalui Batic Press.
Siapa saja yang bisa bergabung dengan Batic? Siapa saja! Yang penting tertarik dan berminat di bidang jurnalistik. Selain itu, tentu saja harus punya semangat untuk menegakkan syiar Islam melalui dakwah bil qolam (melalui tulisan).
Berjaringan Media
Batic mendanai kegiatannya dari pendaftaran dan infak anggota. Selain itu, Batic juga memperoleh tambahan dana dari beberapa pelatihan yang kerap digelar di instansi-instansi tertentu. “Beberapa sumber lain juga ada, tetapi yang penting tidak mengikat,” imbuh Aep.
Sebagai lembaga yang berada di bawah ICMI Orwil Jabar, Batic mendapat fasilitas sekretariat dari ICMI Orwil Jabar di Grha Madani ICMI Orwil Jabar yang terletak di Jln. Cikutra No. 276 D Bandung. Di tempat ini, terdapat ruang sekretariat dan ruang kelas.
Untuk mendukung kinerja komunitas, Batic berjaringan dengan berbagai penerbitan media massa regional maupun nasional, termasuk dengan radio dan televisi. Menurut Aep, hal ini penting karena selain Batic memerlukan orang-orang kompeten di bidangnya sebagai narasumber, juga untuk menyalurkan alumi yang potensial agar bisa berkiprah di media tersebut. “Setidaknya alumni dapat menjalin silaturahmi,” imbuh Aep.
Batic juga bekerja sama dengan ormas Islam dan pesantren. Tujuannya tak lain untuk bermitra dalam pendalaman wawasan terhadap umat. Tak mengherankan, bila hubungan kemitraan ini lebih memberikan win-win solution bagi Batic maupun ormas-ormas Islam.
Di satu pihak, anggota Batic dapat menyerap ilmu dan wawasan keislaman dari para penggerak Ormas Islam dan para pengelola pesantren, begitu pula orang-orang yang berada di kedua institusi tersebut. Mereka dapat mengembangkan pola dakwah bil qolam lewat tulisan yang diperoleh dari Batic.
Nah, siapa yang ingin ikut menjadi kandidat jurnalis Islam dan turut menjadi bagian dalam membangun mainstream baru potret media Islam? Dapat segera bergabung dengan komunitas ini. Siapa tahu, Anda akan menjadi salah satu dari jurnalis islami yang mampu membeberkan potret dunia Islam dan keislaman yang sesungguhnya.( Eriyanti/”PR”/08 Oktober 2008. Naskah asli klik di SINI).*
Sumber ; baticnews.wordpress.com
Minggu
Puasa ----> REVOLUSI
Lapar pada semangat juang dan membongkar tiap jubah penindasan
Puasa itu HAUS
Haus akan gerak perlawanan terhadap ketidakadilan yang membuat rakyat melarat
Puasa itu JENUH
Jenuh pada kita yang selalu diam terbuai membiarkan kaum penindas jadi kerabat
Moga Ramadhan 1429 H tidak menjadi berhala bagi keterasingan diri terhadap realitas
Maka satukanlah gumam pada altar persembahan nan hakiki
sebab PUASA itu REVOLUSI
Aku berpuasa,
maka aku menggenggam REVOLUSI
Selamat berpuasa....
( Dari SMS seorang sahabat )